Rabu, 01 September 2010

makna iman, islam & ihsan

makna iman, islam & ihsan
Agama secara umum seringkali didefinisikan sebagai perangkat aturan yang memberikan pedoman hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungan. Agama juga mempunyai makna sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan berupa tindakan tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterprestasikan serta dalam rangka memberikan tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib dan suci.
Menurut Budiman Arief dalam bukunya ‘agama, demokrasi dan keadilan’ bahwa agama itu dibagi dalam 2 kategori yaitu;
1. sebagai keimanan dimana orang percaya terhadap kehidupan abadi dikemudian hari kemudian orang mengabdikan dirinya untuk kepercayaannya itu.
2. dalam terminologi/istilah ilmu sosial, agama dilihat sebagai nilai nilai yang mempengaruhi perilaku manusia
Sedangkan pengertian Islam dari segi bahasa adalah derivasi dari kata ‘salama’ yang dalam bahasa arab artinya mengakui sesuatu atau bisa pula berdamai. Makna yang lebih mendasar adalah mengikat dalam arti membuat ikatan yang kekal antara dua esensi. Kata kerja yang membentuk islam adalah aslama yang berarti menyerahkan atau memasrahkan kehendak dan kehidupan seseorang kepada kehendak Allah, orang yang melaksanakan disebut muslim.
Islam adalah agama taohid, perkataan taohid erat hubungannya dengan kata wahid, sebagai istilah yang digunakan dalam membahas ketuhanan ( segala sesuatu mengenai tuhan).
Agama Islam (al-islam) itu sendiri bermakna keyakinan yang berasal dari Allah, sebutan bagi al-islam ada beberapa macam kadang disebut dinullah, agama milik Allah, dinul-haq artinya agama yang haq, kebenarannya nyata dalam kehadirannya dan adanya, juga disebut Ad-dinul-khalis artinya Agama yang bersih dan murni kemusyrikan dan khufarat, sehingga kebersihan dan kemurnian ajarannya terpelihara selama lamanya. Agama Islam juga merupakan fitrah Allah atau asal kejadiannya sesuatu, maksudnya adalah karena alam semesta ini dijadikan dan diatur oleh Allah dengan Agama Allah atau dengan Al-islam yaitu fitrah Allah, Maka Allah menyatakan bahwa segala yang ada dilangit dan dibumi semuanya aslama baik secara tidak sadar maupun sadar dan taat.
Allah berfirman : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi"
(Qs;3:85)
iman menurut istilah terdiri dari 3 unsur yaitu unsur keyakinan, atau kepercayaan dalam hati (qalbiyah), unsur ucapan yang mengakui terhadap segenap yang harus diimani menurut Allah dan Rasul-Nya (qauliyah), dan melaksanakan segala yang dipercayainya itu dengan mengerahkan segenap anggota badan (amaliyah).
Ketiga unsur iman itu harus bersatu padu dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena pemisahan terhadap unsur unsur iman tersebut akan berakibat timbulnya paham yang keliru.
Sebagai contoh dari tidak dapat dipisahkan ke-3 unsur itu adalah didalam ilmu kalam terdapat aliran yang berpendapat bahwa iman itu tempatnya dihati dan hanya perbuatan hati, aliran yang dimaksud adalah aliran murji’ah yang timbul pada zaman bani umayyah. Akibat dari pemahaman dan pandangan demikian itu mereka sampai pada kesimpulan bahwa iman itu bertambah dengan mengerjakan perbuatan dan amal yang baik, dan tidak pula kan berkurang dengan mengerjakan perbuatan dan amal yang buruk. Mereka meyakini bahwa iman hanya dalam hati dan tidak ada hubungannya dengan ucapan dan perbuatan. Pandangan yang demikian timbul akibat dari pemahaman terhadap iman yang terpisah pisah yaitu antara keyakinan dalam hati, ucapan dan perbuatan tidak ada hubungannya. Pandangan yang demikian apabila diikuti dapat berakibat pada timbulnya sikap membolehkan melakukan perbuatan yang buruk walaupun ia mengaku sebagai orang yang beriman.
Allah berfirman : "sesungguhnya orang orang yang beriman itu ialah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka itu tidak ragu dan senantiasa berjuang dengan harta dan dirinya dijalan Allah, itulah orang-orang yang benar (sebenanya beriman)" (Q.S, al-hujurat, 49:15)
Ungkapan ayat diatas menunjukkan bahwa iman yang benar adalah iman yang disertai dengan pengakuan dan diikuti amal perbuatan, ungkapan pengakuan iman itu dinyatakan dalam dua kalimat syahadat, asyhadu an-laa ilaha illalaah wa asyhadu anna muhammadan Rasulullah, artinya aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah.
kemudian Allah berfirman lagi ; "dan orang orang yang beriman dan beramal saleh benar benar akan kami hapuskan dari mereka dosa dosa mereka dan benar benar akan kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (Q.S, al-ankabut, 29:7)
Ungkapan ayat diatas menunjukkan unsur iman dalam amal perbuatan akan membawa pada hubungan iman dengan budi yang baik dan amal yang berguna seperti mengerjakan shalat dengan khusyu menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak berguna, membayar zakat, menjaga kehormatan dirinya dan lain sebagainya.
Kata ihsan berasal dari bahasa Arab yaitu ahsana, yuhsinu ihsanan yang artinya berbuat baik atau berbuat kebaikan. Kata ihsan dalam Alquran diulang sebanyak 12 kali dengan arti yang beraneka ragam, diantaranya ada yang berarti berbuat baik atau kebaikan. Menurut istilah ihsan adalah merasa diperhatikan oleh Allah sehingga ia tidak berani melakukan pelanggaran atau meninggalkan perintah Tuhan.
Hubungan iman, islam, dan ihsan dapat dilihat dari pelaksanaan rukun iman dan rukun islam, salah satu contoh hubungan iman, islam, dan ihsan dalam iman kepada Allah adalah : Iman kepada Allah bukan hanya membenarkan dengan yakin akan adanya Allah, mengakui ke-EsaanNya dan patuh melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya, tetapi juga harus diikuti dengan mencontoh sifat-sifat Allah menurut kadar kesanggupan manusia . jika Allah bersifat kasih sayang, maka manusia juga harus mengikutinya . demikian juga jika Allah bersifat mengetahui, maha kuasa, dst, manusia berusaha menirunya dengan cara demikian akan timbul ihsan yaitu ahlak yang terpuji.
Dengan memahami rukun iman yang demikian itulah seseorang akan mendapatkan sikap ihsan dalam dirinya, jadi bukan hanya sekedar hafal terhadap sejumlah rukun Iman tetapi harus pula disertai dengan mengamalkan rukun iman dalam kehidupan sehari hari. Inilah cara menghasilkan ihsan. sedang Dalam rukun islam misalnya shalat, terdapat aspek ihsan yaitu bahwa dengan shalat seseorang menjauhkan diri dari perbuatan yang keji dan munkar


Agama Islam berelasi dengan perbuatan baik dan perbuatan yang buruk, yang biasa kita kenal dengan mukmin, muslim dan muttaqin. Mukmin ialah orang yang percaya pada Yang Maha Esa, sebagai sumber sumber nilai yang bersifat absolut. Muslim adalah orang yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Allah SWT. Muttaqin adalah orang yang memelihara diri dari hukuman Tuhan diakhirat, yaitu orang yang patuh pada Tuhan, dalam arti patuh menjalankan perintah-Nya dan patuh menjauhi larangan-Nya.
Secara teori iman, islam, dan ihsan dapat dibedakan namun dari segi prakteknya tidak dapat dipisahkan. Satu dan lainnya saling mengisi, iman menyangkut aspek keyakinan dalam hati yaitu kepercayaan atau keyakinan, sedangkan islam artinya keselamatan, kesentosaan, patuh, dan tunduk dan ihsan artinya selalu berbuat baik karena merasa diperhatikan oleh Allah
Segi persamaanya adalah bahwa ketiga tiganya merupakan ajaran islam yang penting dan saling mengisi. Iman memberikan dasar bagi pengamalan ke-islaman dan keihsanan, islam sebagai bukti atas adanya iman dan memupuk keimanan itu sendiri dan ihsan merupakan hasil dari pelaksanaan iman dan islam yaitu dalam bentuk akhlak yang mulia.
Diposkan oleh callysta di 15.31
Label: agama

Tidak ada komentar: